Pada
awalnya Jepang bersikap simpatik, bahkan sebelum datang ke Indonesia sudah
berupa menarik perhatian rakyat Indonesia denan mengumandangkan lagu Indonesia
Raya melalui Radio Tokyo. Akan tetapi lambat laun belang tentara Jepang
terbuka, janji janji tidak ada buktinya, bahkan Jepang tidak berbeda jauh
dengen Belanda yang ingin menjajah Indonesia. Justru perlakuan Jepang
lebih kejam dari pada Belanda. Mereka membasmi segala gerakan bangsa Indonesia
mencapai kemerdekaannya, menginjak martabat, dan hak-hak rakyat. Perlakuan
Jepang tidak berprikemanusiaan.
Hasi
pertanian, tambang hutan yang seharusnya dimanfaatkan oleh rakyat dikuras habis
habisan kemudian diangkut ke Jepang untuk keperluan industrinya. Rakyat dipaksa
menyerahkan harta bendanya dan sebagian hasil panen kepada Jepang. Semua barang
tersebut menurut Jepang akan dipergunakan untuk membiayai perang. Bagi mereka
yang tidak menyerahkan dan malah menyembunyikan akan diancam hukuman yang sangat
berat karena dianggap memberontak.
Akibatnya dapat diduga, rakyat hidupnya semakin sengsara dan menderita karena
kelaparan. Bahkan tidak terhitung mereka yang meninggal dunia, sungguh berat
pengorbanan pada masa itu. Rakyat juga diwajibkan menyerahkan tenaganya untuk
membangun proyek militer Jepang. Mereka dikenal dengan nama Romusha atau tenaga
kerja paksa.
Pihak Jepang memberikan istilah lain yaitu pahlawan pembangunan. Walapun diberi
istilah yang menarik, tetapi rakyat indonesia tetap diperlakukan secara tidak
manusiawi. Dalam mengumpulkan romusha, setiap desa diminta mengirimkan laki
laki yang dikoordinir Tanorigumi, untuk keperluan pembangunan fasilitas militer
dan dikirim ke luar Jawa, misalnya ke Morotai, Birma, Irian, Muangthai, dan
daerah luar jawa lainya.
Mereka diperas tenaganya dan hanya diberi sedikit makanan sehingga lama
kelamaan kondisinya semakin lemah dan memprihatinkan. Apalagi ditambah
perlakuan tentara Kempetai terhadap para romusha. Tidak segan segan mereka
memukul, menendang, jia diketahui ada yang berhenti sejenak untuk beristirahat.
Akibat perlakuan seperti ini banyak sekali orang orang romusha yang meninggal
dunia.
Disamping meninggal dunia karena kelaparan tidak sedikit yang sengaja dibunuh
untuk menjaga kerahasiaan fasilitas militer. Tidak hanya laki laki saja yang
merasakan penderitaan karena romusha, kalangan wanita juga demikian. Mereka
diberi janji akan disekolahkan ke negeri Sakura (Jepang). Akan tetapi janji
tinggalah janji ternyata mereka dikirim ke pulau pulau yang menjadi pusat
pertahanan Jepang.Para pelajar dan pegawai juga tidak luput dari penyerahan
tenaga, hanya saja tidak seberat Romusha. Sifatnya kerja bakti atau Kinrohosi.
Mereka bekerja untuk membangun jalan dan lapangan terbang. Selain bekerja
bakti, mereka juga diwajibkan latihan baris berbaris, bela diri, dan perang
perangan. Latihan dilaksanakan dengan disiplin keras. Bahkan untuk semua
lapisan masyarakat ditekankan untuk hormat pada orang orang Jepang, bila
melewati pos penjagaan harus membungkukkan badan pada tentara yang bertugas.
Setiap pagi rakyat Indonesia diharuskan membungkukkan badan ke arah timur
(Matahari terbit). Tujuannya untuk memberi hormat pada Dewa Matahari. Tata cara
penghormatan ini disebut dengan istilah Seikerei. Penderitaan bangsa Indonesia
dimasa pendudukan Jepang menimbulkan ide bagi seniman seniman untuk menciptakan
kalimat-kalimat sindiran dan penentangan, yang diantaranya adalah :
Arti :
Pegupon rumahnya merpati, ikut nippon tambah menderita.
Arti : Maksud dari Kalimat diatas adalah , saat sirine berbunyi lampu harus
padam, peraturan keras jam malam, katanya ada serangan udara musuh, ternyata
itu hanya siasat licik Jepang untuk mencuri kekayaan rakyat lalu dikirim untuk
keperluan perang. Dan kalimat "Udeng miring nyelang" merupakan
sindiran bahwa perbuatan penjajah adalah pinjaman, pada saatnya nanti harus
dibayar kembali.
itulah gambaran keaadan masa Jepang di Indonesia, memang sungguh memprihatinkan
sekali kalau kita rasakan pada saat masa Pendudukan Jepang di negara indonesia.
Trimakasih sekian artikel yang saya berikan semoga bermanfaat bagi anda.
Casino & Sports Book (Terrace, Caesars) - Dr.MCD
BalasHapusA detailed guide on casino 경상남도 출장마사지 and sports betting in Tuscany, Washington. 논산 출장마사지 casino and 서산 출장안마 betting shop (Tuscany) - including table games, live 경주 출장마사지 dealer games 군포 출장마사지